Senin, 04 November 2013
Didi Kempot
Lahir di Solo, pada tanggal 31 Desember 1966. Nama asli Didi Kempot adalah Didi Prasetyo, darah seni cukup jelas mengalir dalam dirinya karena ayahnya adalah Ranto Edy Gudel adalah pelawak cukup terkenal di Solo, dan juga kakaknya Mamiek Prakoso, yang dikenal sebagai pelawak Srimulat. Putus sekolah SMA klas II Didi Kempot menjual sepeda pemberian ayahnya untuk dibelikan gitar, kemudian dengan gitarnya dia mengamen dan mengarang lagu. Sering Didi Kempot ditolak oleh orang karena suaranya dianggap menggangu, ia tidak sakit hati, itu hal biasa bagi seorang pengamen, niatnya semata-mata adalah menyanyi dan menghibur orang.
Didi
Kempot yang sederhana, kesana kemari hanya naik sepeda motor, katanya
mobil tidak punya. Dalam berkreasi dan mencipta tidak mengenal waktu
kapan saja dan dimanapun dia berada kalau sedang mood dan sedang
ada inspirasi walaupun itu ia sedang naik sepeda motor dan tiba-tiba
ada ilham ia akan langsung berhenti, lalu ia mencoba menulis saat
itu juga. Contohnya adalah lagu nunut ngeyup (numpang berteduh)
ia menciptakan ketika dia berteduh di sebuah emperan toko, sambil
menunggu hujan reda, terciptalah lagu itu.
Cerita
khusus tentunya menyangkut lagu Stasiun Balapan, yang ahkirnya menjadi
hit dimana-mana. Lagu tersebut ia ciptakan sekitar awal tahun 1999,
gagasan dasar lagu itu mulanya dia lemparkan kebeberapa pemusik
yang selama ini biasa bekerja sama dengannya, oleh karena lagu Stasiun
Balapan adalah karya kolaborasi. Ketika awal mula lagu tersebut
diluncurkan, pada Agustus 1999, tak satupun pedagang kaset yang
mau meliriknya. Mereka menganggap gaya musik lagu tersebut ugal-ugalan,
mungkin mereka mengangap gayanya keluar dari bentuk yang sudah mapan
pada waktu itu, yakni model-model lagu karya Mantou's atau Andjar
Any. Belum lagi perusahaan rekaman PT Lokananta yang memproduksi
album tersebut, juga tidak terlalu giat melakukan promosi. Bahkan
usaha membuat video klip Stasiun Balapan agar bisa ditayangkan TVRI
stasiun setempat menemui jalan buntu disebabkan oleh kesalahan teknis
waktu pengambilan gambar. Album tersebut mulai dikenal dan terkenal
berkat disiarkan di radio-radio swasta di Solo. Sejak saat itulah
album itu meledak sampai menjadi hit.
Dengan
lagu-lagunya yang hit tersebut ia sering pentas ke luar negeri yaitu
Suriname dan Belanda. Bahkan ketika presiden Suriname Weyden Bosch
berkunjung ke Indonesia sekitar awal tahun 1998 ia diundang ke hotelnya
untuk ngobrol layaknya teman lama, sedangkan dari warga Jawa di
Belanda ia mendapat gelar yang membanggakan "penyanyi jawa teladan".
Sampai sekarang nama Didi Kempot masih menjadi idola masyarakat
penikmat seni, khusunya seni tentang lagu-lagu jawa.
Author: Mohammad
Mohammad is the founder of STC Network which offers Web Services and Online Business Solutions to clients around the globe. Read More →
Related Posts:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar: