Download this Blogger Template by Clicking Here!

Ad 468 X 60

Senin, 04 November 2013

Widgets

Didi Kempot

 
Lahir di Solo, pada tanggal 31 Desember 1966. Nama asli Didi Kempot adalah Didi Prasetyo, darah seni cukup jelas mengalir dalam dirinya karena ayahnya adalah Ranto Edy Gudel adalah pelawak cukup terkenal di Solo, dan juga kakaknya Mamiek Prakoso, yang dikenal sebagai pelawak Srimulat. Putus sekolah SMA klas II Didi Kempot menjual sepeda pemberian ayahnya untuk dibelikan gitar, kemudian dengan gitarnya dia mengamen dan mengarang lagu. Sering Didi Kempot ditolak oleh orang karena suaranya dianggap menggangu, ia tidak sakit hati, itu hal biasa bagi seorang pengamen, niatnya semata-mata adalah menyanyi dan menghibur orang.
Didi Kempot yang sederhana, kesana kemari hanya naik sepeda motor, katanya mobil tidak punya. Dalam berkreasi dan mencipta tidak mengenal waktu kapan saja dan dimanapun dia berada kalau sedang mood dan sedang ada inspirasi walaupun itu ia sedang naik sepeda motor dan tiba-tiba ada ilham ia akan langsung berhenti, lalu ia mencoba menulis saat itu juga. Contohnya adalah lagu nunut ngeyup (numpang berteduh) ia menciptakan ketika dia berteduh di sebuah emperan toko, sambil menunggu hujan reda, terciptalah lagu itu.
Cerita khusus tentunya menyangkut lagu Stasiun Balapan, yang ahkirnya menjadi hit dimana-mana. Lagu tersebut ia ciptakan sekitar awal tahun 1999, gagasan dasar lagu itu mulanya dia lemparkan kebeberapa pemusik yang selama ini biasa bekerja sama dengannya, oleh karena lagu Stasiun Balapan adalah karya kolaborasi. Ketika awal mula lagu tersebut diluncurkan, pada Agustus 1999, tak satupun pedagang kaset yang mau meliriknya. Mereka menganggap gaya musik lagu tersebut ugal-ugalan, mungkin mereka mengangap gayanya keluar dari bentuk yang sudah mapan pada waktu itu, yakni model-model lagu karya Mantou's atau Andjar Any. Belum lagi perusahaan rekaman PT Lokananta yang memproduksi album tersebut, juga tidak terlalu giat melakukan promosi. Bahkan usaha membuat video klip Stasiun Balapan agar bisa ditayangkan TVRI stasiun setempat menemui jalan buntu disebabkan oleh kesalahan teknis waktu pengambilan gambar. Album tersebut mulai dikenal dan terkenal berkat disiarkan di radio-radio swasta di Solo. Sejak saat itulah album itu meledak sampai menjadi hit.
Dengan lagu-lagunya yang hit tersebut ia sering pentas ke luar negeri yaitu Suriname dan Belanda. Bahkan ketika presiden Suriname Weyden Bosch berkunjung ke Indonesia sekitar awal tahun 1998 ia diundang ke hotelnya untuk ngobrol layaknya teman lama, sedangkan dari warga Jawa di Belanda ia mendapat gelar yang membanggakan "penyanyi jawa teladan". Sampai sekarang nama Didi Kempot masih menjadi idola masyarakat penikmat seni, khusunya seni tentang lagu-lagu jawa.

SHARE THIS POST   

  • Facebook
  • Twitter
  • Myspace
  • Google Buzz
  • Reddit
  • Stumnleupon
  • Delicious
  • Digg
  • Technorati
Author: Mohammad
Mohammad is the founder of STC Network which offers Web Services and Online Business Solutions to clients around the globe. Read More →

0 komentar: